Habib ALI Bin MUHAMMAD Bin HUSIN AL HABSYI 4 :
IMAM AL HABIB ALI bin MUHAMMAD bin HUSIN AL HABSYI berkata :
Tidak akan ada yang bersedia MEMIKUL BEBAN kita kecuali kaum SOLIHIN.
Kalau kalian dapat menguatkan IKATAN HATI kalian dengan mereka, sungguh BERUNTUNG
kalian !
MAJELIS YANG INDAH adalah
majelis yang di dalamnya disebut- sebut nama ALLAH swt, RASUL-Nya dan KAUM 'ARIFIN.
Bila kedekatan dan
pertemuan dengan kekasih
TERLEWATKAN, maka dengan mengingat MEREKA dapat mengusir KESEPIAN, bila
hujan deras tak terjadi, maka rintik hujan pun dapat menghidupi HATI YANG MATI.
Terkadang kau merasa CAPAI
dengan orang-orang yang ada DI SEKELILINGMU kemudian datang orang lain MEMIKULKAN BEBAN di PUNGGUNGMU. Ibarat karat ditumpuk dengan karat, maka menjadi sulit menghilangkannya. Allah swt sebagai saksinya,
Di masa hidup HABIB IDRUS bin UMAR ,
jika aku dirundung KESEDIHAN dan BADAN TERASA TIDAK BERSEMANGAT, aku segera pergi ke rumahnya, maka hanya dengan PANDANGANNYA saja HILANGLAH segala yang MENGGELISAHKANKU, seakan aku baru TERBEBAS dari BELENGGU. Inilah yang dimaksud dengan majelis yang
MENGHIDUPKAN HATI dan menghilangkan KEGELISAHAN.
IMAMUL HADDAD berkata :
dalam sebuah bait syairnya, "Engkau HARUS MEMILIKI seorang SYEIKH yang selalu engkau IKUTI JEJAKNYA. Pilihlah mereka dari KALANGAN yang BERHATI BERSIH untuk menuju keapda Allah swt.
"IMAM ALI bin MUHAMMAD bin HUSIN AL HABSYI berkata:
"Barangsiapa di zamannya tidak
pernah BERSAHABAT dengan seorang SYEIKH yang ARIF dan KOKOH. hidupnya berlalu begitu saja SEDANGKAN IA TERMASUK orang-orang yang BANGKRUT."
SEORANG ARIF mengatakan:
"Barangsiapa yang tidak pernah
MEMANDANG WAJAH orang yang BERUNTUNG pasti IA TIDAK AKAN BERUNTUNG."
Karena PANDANGAN seorang AULYA mampu MENEMBUS HATI, dan bila ia telah menembus hati AKAN MENGHASILKAN BIBIT, bibit itu akan
selalu TUMBUH dan tumbuh, ia
mendapat SIRAMAN dari curahan
RAHMAT ILAHI hingga orang tersebut menjadi PRIBADI YANG DIDEKATKAN oleh Allah SWT BERKAT pandangan AULYA
tersebut.
SEORANG ARIF bersya'ir,
"Satu PANDANGAN DARINYA bila memang MENGENAI seseorang. melalui pandangan kasih sayang, ATAS IZIN ALLAH SWT pasti dapat menghidupkannya.
IMAMUL HADDAD berkata:
"PARA PEMBIMBING MANUSIA beruntunglah orang yang MELIHAT MEREKA dan DUDUK DENGAN MEREKA meski SEKALI seumur hidup." Karena mereka para GURU ( masyayikh ) itu ibarat PERMATA MERAH.
Apabila mereka telah MEMBERIKAN PANDANGAN PADA SESEORANG niscaya mereka memberinya KEBERKAHAN dan RAHMAT, dan bila seseorang MELIHAT MEREKA ia dapat mengambil MANFA'AT cahaya mereka dan mengambil cahaya itu HINGGA cahaya-cahaya tersebut MENYELIMUTINYA kemudian MENCAPAI di sisi Allah SWT, dan MENGENTASKANNYA dari KELALAIAN dan KEMAKSIATANNYA.
Dikisahkan oleh AL IMMAM ALI bin MUHAMMAD bin HUSIN AL HABSYI bahwa :
DI MASA dahulu ada seorang LELAKI YANG sejak KECIL SELALU BERMAKSIAT. Suatu hari ia berjalan melewati rumah seorang wali.
Ia MELIHAT PINTU RUMAH SANG WALI TERBUKA.
Ia berkata dalam hati, "Aku ini sejak DICIPTAKAN ALLAH SWT SELALU BERMAKSIAT. Sedangkan SANG WALI itu,
ia sejak diciptakan Allah swt SELALU TA'AT.
Aku INGIN masuk ke rumahnya dan MEMANDANG TUBUH yang TA'AT itu dari UJUNG KAKI hingga ujung RAMBUT, semoga di KIAMAT KELAK aku memperoleh SYAFA'ATNYA.
" Ia lalu IA MASUK KE RUMAH ITU. Saat itu sang syeikh sedang BERDIRI di depan PINTU.
Lelaki itu lalu MEMANDANG SANG SYEIKH dari ujung rambut hingga ujung kaki. SETELAH ITU IA PERGI.
Baru BEBERAPA LANGKAH ia BERTEMU dengan salah seorang MURID sang SYEIKH TADI.
Mengapa KAU PERGI meninggalkannya ?" tanya si murid.
"Aku hanya ingin MENATAPNYA.
Kukatakan pada diriku SEMOGA DZAT YANG TA'AT ITU MEMBERI SYAFAAT kepada dzat yang SUKA MAKSIAT INI."
Si murid lalu MENEMUI sang syeikh dan berkata,
"Apakah tadi ada seorang LELAKI datang MENEMUIMU ?"
"YA, ia berhenti di pintu kemudian pergi begitu saja," jawab sang syeikh.
"AKU JUGA MELIHATNYA meninggalkanmu.
Kutanyakan mengapa ia berbuat demikian, ia lalu menjelaskan alasannya," kata si MURID MENJELASKAN alasan si lelaki.
"BENARKAH ia berkat demikian?"
"BENAR"
"Kalu demikian, TIDAK ADA YANG PANTAS MEMEGANG SIR-KU kecuali DIA.
Panggillah DIA!"
Si murid lalu mencari mencari dan bertemu dengannya di PASAR.
"Cepat ke mari, kau akan memperoleh SESUATU TANPA HARUS BERSUSAH PAYAH." ajak si murid.
Sang syeikh kemudian MEMBERIKAN SIR-nya.
Lelaki itu akhirnya menjadi
KHALIFAH SANG SYEIKH dan
MENGGANTIKAN KEDUDUKANNYA untuk mendidik murid-muridnya.
Begitulah PARA MASYAYEIKH yang SEJATI, mereka laksana TIANG UTAMA bagi PENCARI JALAN AKHIRAT, tiang PENEGAK AGAMA, SUMBER turunnya RAHMAT, dan tiang penegak HIDAYAH.
Sebagaimana KATA PEPATH :
"BERSIMPUH dihadapan
ULAMA lebih utama daripada belajar TANPA GURU."
Dahulu ada seorang AYAH YANG SOLEH yang MENGAJARKAN anak-anaknya untuk selalu MEMANDANG WAJAH ORANG SOLEH dan duduk di majelisnya.
PILIHAN sang ayah jatuh pada Al-HABIB MUHAMMAD ANIS BIN ALWI BIN ALI AL HABSYI seorang Habib yang dalam PANDANGANNYA BELIAU memliki HATI YANG BENAR-BENAR MURNI.
Sang Ayah berkata, "COBA KALIAN HITUNG ADA BERAPA ANDENG-ANDENG di wajah Habib Anis ?
Jika TEPAT JAWABANNYA maka
abah akan berikan HADIAH."
Kemudian SAAT TIBA majelis rouhah anak-anaknya SELALU DUDUK di majelis HABIB ANIS sambil MENATAP WAJAH BELIAU
yang selalu diliputi SENYUMAN untuk mencari tahu berapa JUMLAH andeng - andeng di wajah beliau.
sepulangnya JAWABAN mereka BERAGAM.
Ada yang bilang SATU, ada yang bilang DUA ada yang bilang TIGA dan seterusnya.
Namun JAWABAN SEMUA DISALAHKAN oleh sang AYAH
sambil MEMOTIVASI untuk kembali HADIR DI MAJELIS HABIB ANIS untuk
kembali mencari JUMLAH YANG TEPAT.
Sampai pada AKHIRNYA SANG AYAH menjelaskan bukan kuisnya YANG PENTING TETAPI menatap WAJAH HABIB ANIS YANG PENTING, duduk di majelis beliau YANG PENTING DENGANNYA KEBERUNTUNGAN seseorang telah DEKAT.... lantas sang ayah pun MEMBERIKAN HADIAH yang dijanjikan kepada mereka.
As-syeikh al-Imam ALI BIN ABUBAKAR AS SAKRAN berkata:
"Sesungguhnya AS -SYEIKH MUHAMMAD BIN HASAN AL BAJALI termasuk ulama besar di YAMAN, pernah suatu saat ia BERMIMPI berjumpa dengan Nabi Muhammad saw."
Disebutkan dalam sebuah
riwayat, bahwa dalam mimpinya itu IA BERTANYA KEPADA Nabi Muhammad saw :
"Wahai Rasulullah saw, apakah
AMALAN YANG TERBAIK untuk aku lakukan di zaman ini ?"
Nabi Muhammad saw menajwab :
"Sebaik- baik amal kebajikan di masa kini ialah ENGKAU BERSIMPUH DIHADAPAN SEORANG WALI ALLAH SWT baik ia MASIH HIDUP atau SUDAH WAFAT meski sejenak - yakni seperti MEMERAH SUSU kambing atau MEMECAH sebutir telur --- hal tersebut LEBIH BAIK daripada BERIBADAH sampai tubuhmu terpotong-potong."
PERHATIKANLAH HAL INI, karena SEORANG WALI SENANTIASA HATINYA mendapat CURAHAN PANDANGAN ILAHI, dan bila seseorang MEMILIKI HUBUNGAN dengan PARA AULYA, atau MENCINTAI para auliya, atau DICINTAI para auliya, atau
MEMILIKI IKATAN HATI dengan MEREKA, atau MENGHADIRIi Majelis-Majelis mereka, NISCAYA ia akan MENDAPAT PERCIKAN PANDANGAN ILAHI sesuai dengan KESIAPAN HATINYA.
Di Tulis kembali,
Untuk direnungkan dan di Amalkan dan diambil Manfa'at,
Salam,
Ir.H.Husin Mulachela.
===============
.
.