Senin, 17 Desember 2018

SUJUD KEPADA ALLAH SWT

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
يَكْشِفُ رَبُّنَا عَنْ سَاقِهِ فَيَسْجُدُ لَهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ فَيَبْقَى كُلُّ مَنْ كَانَ يَسْجُدُ فِي الدُّنْيَا رِياَءً وَسُمْعَةً فَيَذْهَبُ لِيَسْجُدَ فَيَعُوْدُ ظَهْرَهُ طَبَقًا وَاحِدًا

( صحيح البخاري )

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
" Allah subhanahu wata'ala menyingkapkan sedikit cahaya agungNya, maka bersujudlah padanNya semua orang mukmin dan mukminat, maka tersisalah semua yang di masa hidupnya di dunia bersujud bukan karena Allah tapi hanya karena ingin dipuji orang dan ingin menunjukkan amalnya ( bukan sujud untuk ibadah kepada Allah ), maka tegak dan kakulah punggungnya tidak bisa bersujud". ( Shahih Al Bukhari )

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذا الِاجْتِمَاعِ وَفِي هَذِهِ الْمُناَسَبَةِ

Limpahan puji ke hadirat Allah, Maha raja langit dan bumi Yang Maha menguasai kejadian dan menciptakan alam dari tiada hingga alam ini ada dan dipelihara dengan sempurna hingga alam ini berakhir. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ (1) عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ (2) الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ (3) كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (4) ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (5) أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا (6) وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا (7) وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا (8) وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا (9) وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا (10) وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (11) وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا (12) وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا (13) وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (14) لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا (15) وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا (16) إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا (17) يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا (18) وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا (19) وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا (20) . ( النبأ: 1-20 )

“ Tentang apa apa yg mereka pertanyakan.., Tentang berita yang besar.., yang mereka perselisihkan tentang ini.., sungguh bukan seperti itu.., kelak mereka mengetahui.., sungguh sungguh bukan seperti itu.., kelak mereka akan mengetahui.., Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan..?, Dan gunung-gunung sebagai pasak penguat..?, Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.., dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat?, Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu suatu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukakan langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia ( QS. An Naba’: 1-20 )

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ramainya media yang bertanya dan membincangkan hingga mengguncangkan barat dan timur tentang kapan dan dekatnya hari kiamat, telah dijawab 14 abad yang silam oleh sang maha pemilik alam semesta dan sang maha pencip ta hari kiamat dengan firman-Nya dalam surah An Naba', tentang apa-apa yang mereka pertanyakan kapan terjadinya hari kiamat, tentang kabar yang sangat dahsyat yang mana mereka selalu berselisih pendapat tentang kapan kejadiannya, maka Allah menjawab bahwa mereka semua yang berselisih itu akan mengetahuinya dan sungguh mereka akan merasakannya, percaya atau tidak percaya maka semuanya akan melihat dan merasakan kiamat, jawaban yang membungkam bagi semua yang masih ingin mempertanyakan, apa yang mau dipertanyakan pada sesuatu yang sudah pasti terjadi?, dan yang semestinya dipertanyakan adalah jika hal itu terjadi, apa yang akan kita perbuat. Sebagaimana ditanyakan kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dalam riwayat Shahih Al Bukhari dimana seorang bertanya tentang kapan datangnya hari kiamat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab " kau bertanya kapan hari kiamat, apa yang telah kau persiapkan untuk hari kiamat ?", engkau sibuk meributkan kapan hari kiamat tiba sehingga lupa jika kiama t itu datang dng apa yang kau persiapkan, maka lelaki itu menjawab: " aku hanya memiliki bekal yang kuandalkan adalah cinta kepada Allah dan RasulNya”, orang yang a risau dengan datangnya hari kiamat maka perbanyaklah orang-orang yang cinta kepada Allah dan RasulNya, i tulah jawaban dari sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena ia akan bersama dengan yang dicintainya. Dan kelak mereka pun akan mengetahuinya tentang hari kiamat itu, bukankah Allah telah menjadikan bumi ini terhampar bagaikan hamparan permadani, ada tumbuhan yang tinggi, ada tumbuhan yang rendah, ada padang pasir dan bebatuan, dan Allah jadikan gunung-gunung sebagai paku-paku pengua t. Dibuktikan oleh para ilmuwan kita bahwa gunung memang paku-paku penguat bagi bumi ini, karena gunung itu sifatnya bagaikan ventilasi agar jika apa yang ada di dalam peru t bumi ini berguncang maka ia akan meledak menghancurkan bumi, namun hal itu tidak terjadi karena guncangan lava itu akan keluar sedikit demi sedikit saja lewat gunung berapi yang meletus itu hingga tidak terjadi kehancuran bumi , dan jika tidak ada gunung niscaya bumi akan hancur sejak dahulu, maka gunung itu Allah jadikan paku penguat bagi bumi. Dan Allah ciptakan manusia berpasang-pasangan, ada yang hidup dan ada yang wafat, ada yang lahir dan ada yang meninggal, ada yang pria dan ada yang wanita, ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang susah dan ada yang senang, ada yang sedih dan ada yang gembira, ada siang dan ada malam, dan tidak ada yang tunggal kecuali Allah subhanahu wata'ala. Dan Allah jadikan malam hari sebagai pakaian, maksudnya Allah tutupi bumi supaya menjadi gelap dan menjadikannya sebagai waktu beristirahat, kemudian Allah menjadikan siang hari sebagai waktu untuk bekerja. Dan firman Allah:

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا

Ditafsirkan juga oleh para mufassirin ( ahli tafsir ), bahwa Allah jadikan malam hari itu sebagai pakaian yaitu terselubungi. Dan sebagian mufassirin mengatakan bahwa malam hari sebagai tempat orang-orang mulia, para al 'arif billah dan para shalihin untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala memakai pakaian suci ketakwaan, maksdunya shalat malam ( shalat tahajjud ) Allah jadikan sanga t mulia di malam hari, dan Allah jadikan siang hari terang benderang untuk bekerja, ada juga yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari, namun Allah jadikan ayat-ayat ini sebagai petunjuk, bagaimana sempurnanya Allah mencip takan alam ini. Allah menjadikan di atas kita tujuh langit yang berlapis, jika para ilmuwan dengan kemampuannya menemukan galaksi-galaksi yang jumlahnya triliyunan, maka bagaimana dengan mereka yang belum menemukan batasnya langit yang pertama, seluas itu mereka temukan bahwa dalam satu galaksi terdapat ra tusan milyar planet, dan bagaimana jika galaksi itu jumlahnya milyaran. Galaksi yang terjauh masih belum dijangkau oleh manusia, dan galaksi yang terdekat butuh waktu 2 juta tahun untuk mencapai cahaya ke bentuknya. Galaksi andromeda yang terdekat dengan bumi 2 juta tahun kecepatan cahaya untuk mencapainya, adapun pemandangan andromeda yang sekarang akan terlihat 2 juta tahun yang akan datang, padahal itu adalah galaksi yang terdekat, maka bagaimana dengan milyaran galaksi yang lainnya dan bagaimana pula dengan galaksi yang terjauh yang itu pun belum ujungnya langit yang pertama, bagaimana dengan firman Allah bahwa Allah jadikan tujuh langit yang kuat?!.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Fahamlah kita bahwa Allah subhanahu wata'ala menjadikan kejadian ini, alam yang dimiliki oleh Allah, yang dibangun oleh Allah telah dijanjikan oleh Allah bahwa akan datang akhirnya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :

إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا، يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا ( النبأ : 17-18 )

" Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu suatu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok”. ( QS.An Naba’: 17-18 )

Terdengar suara sangkakala dan berkumpullah manusia dalam berkelompok dengan kelompoknya masing-masing, semoga aku dan kalian di kelompok sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihin wasallam dan tidak di kelompok yang lainnya. Ya Allah jangan satupun diantara wajah kami terlihat di kelompok yang lain kecuali di kelompok sayyidina Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, amin.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Tujuh langit yang dahsyat itu pun terbelah dan diratakan dengan bumi oleh Allah subhanahu wata'ala untuk dijadikan padang mahsyar dan terbitlah cahaya Allah subhanahu wata'ala. Sebagaimana hadits mulia yang telah kita baca:

يَكْشِفُ رَبُّنَا عَنْ سَاقِهِ فَيَسْجُدُ لَهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ فَيَبْقَى كُلُّ مَنْ كَانَ يَسْجُدُ فِي الدُّنْيَا رِياَءً وَسُمْعَةً فَيَذْهَبُ لِيَسْجُدَ فَيَعُوْدُ ظَهْرَهُ طَبَقًا وَاحِدًا

Ketika semua orang mukmin bersujud kepada Allah, maka di saat itu ada orang yang ketika yang lain bersujud mereka tidak sanggup untuk bersujud. Orang yang besujud di dunia hanya karena ingin dipuji oleh orang lain, bukan karena ibadah kepada Allah, maka kelak di kahirat meskipun mereka ingin bersujud akan tetapi punggung mereka kaku dan tegap bagaikan paku yang keras, dan mereka tidak bisa menunduk apalagi untuk bersujud kepada Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ، خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ ( القلم : 42-43)

" Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera “. ( QS. Al Qalam: 42-43 )

Hari dimana Allah subhanahu wata'ala menyingkapkan sedikit cahaya keagunganNya, maka bersujudlah semua manusia dan ada diantara mereka orang-orang yang tidak bisa bersujud, mereka hanya tertunduk malu merasa terhina dan tercela karena dahulu ketika di dunia mereka diajak bersujud tetapi mereka tidak mau bersujud.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, bahwa para sahabat bertanya: " Wahai Rasulullah, apakah kelak kita bisa melihat Tuhan kita"?, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: " betul, sebagaimana kalian melihat matahari jika tidak ada awan apakah matahari itu terlihat jelas?, maka para sahabat menjawab: " tentu sangat jelas wahai Rasulullah", dan Rasul berkata: " bagaimana kalian melihat bulan purnama yang tidak diliputi awan"?, sahabat menjawab: " pasti sangat jelas wahai Rasul", maka Rasulullah berkata: " seperti itulah kalian akan melihat Tuhan kalian". Ketika di mahsyar, di saat manusia dimuntahkan keluar oleh bumi, maka digiringlah orang-orang yang menyembah selain Allah ketika mereka ditanya: " siapakah yang kalian sembah", maka di saat itu muncullah sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah dan mengikuti sesembahannya masing-masing, mereka digiring dan pisahkan dari kelompok yang lainnya. Tersisalah muslimin muslimat dan mereka diberi kemuliaan oleh Allah, dan Allah singkapkan sedikit tabir cahaya keagunganNya, cahaya kewibawaanNya. Dan ketika ditanyakan kepada mereka: " Mengapa kalian masih disini?", sedangkan yang lain telah pergi, maka mereka menjawab: " kami belum berjumpa dengan Tuhan kami", dan ketika ditnya: " apakah kalian ingin melihat Tuhan kalian?", mereka menjawab: " iya, jika Tuhan kami mau menunjukkan keindahanNya kepada kami"

 maka Allah mengangkat sedikit tabir keagunganNya dan semua pun bersujud, dan tersisa orang-orang yang tidak mampu bersujud. Mereka yang bersujud akan dipersilahkan untuk melintasi jembatan shirat dengan cepat sehingga sampai dan masuk ke dalam surga Allah subhanahu wata'ala karena mereka Ahlussujud, namun mereka yang tidak mampu bersujud dari kelompok pendosa, dan munafik yang jarang sekali bersujud kepada Allah tetapi mereka muslimin ummat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak menyembah selain Allah, maka mereka akan digiring ke dalam api neraka untuk menghapus dosa-dosa mereka dan setelah itu mereka akan memasuki surga Allah subhanahu wata'ala. Hadirin hadirat, para sahabat bertanya: " Wahai Rasulullah, bagaimana engkau mengenal ummatmu kelak di dalam api neraka?", maka berkatalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " Aku mengenal ummatku diantara sekian banyak penduduk neraka itu dengan bekas sujudnya",Rasulullah bersabda:

حَرَّمَ اللهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ

" Allah mengharamkan api neraka untuk memakan bekas sujud”

Mereka yang pernah bersujud kepada Allah, bekas sujudnya akan tetap ada dan Allah mengharamkan api neraka untuk membakar anggota sujud, anggota sujud tidak bisa dibakar oleh api neraka, demikian riwayat Shahih Al Bukhari. Semoga dengan mendengar ucapan ini, aku dan kalian termuliakan di hari kiamat kelak dengan kelompok ahli sujud, amin. Maka jagalah shalat kita, karena itu adalah tanda kesetiaan kita kepada cintanya Allah, itulah jawaban cinta kita kepada Allah. Semakin engkau cinta kepda Allah maka engkau akan semakin asyik dalam shalatmu, dan semakin asyik pula Allah menurunkan ketenangan kepadamu.
Hadirin hadirat, jika menemui permasalahan dan kesulitan maka perbanyaklah doa, perbanyaklah ibadah dan dzikir. Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا ( الطلاق : 4 )

" Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. ( QS. A tThalaq : 4 )

Kita tidak diizinkan oleh Allah mendengar ayat ini, kecuali Allah telah menyiapkan kemudahan bagi kita untuk segala kesulitan kita dengan niat kita untuk ingin bertakwa kepada Allah subhanahu wata'ala, yang dengan itu semoga Allah membuka kemudahan dari segala kesulitan kita dengan keberkahan ayat itu. Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ( الطلاق : 2-3 )

“ Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. ( QS. A tThalaq : 2-3 )

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا ( الطلاق : 5 )

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya”. ( QS. A tThalaq: 5 )

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah limpahkan untuknya rizki yang luas dari sesuatu yang tidak ia bayangkan sebelumnya, dan Allah limpahkan kemudahan baginya, Allah menjadikan permasalahan yang sulit menjadi mudah, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah hapuskan dosa-dosanya dan Allah melipatgandakan pahalanya, Rabbi limphkanlah semua ini kepada kami Ya Allah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Para shalihin, para wali-wali Allah dan para kekasih Allah mereka selalu menyiapkan dirinya untuk berpindah ke alam barzakh dengan persiapan yang matang. Seseorang jika ingin berpindah dari satu rumah ke rumah yang lain, ia akan membeli kardus untuk bersiap-siap jauh sebelum berpindah. Dan kita akan berpindah ke alam yang abadi, kapan dan bagaimana persiapan kita untuk pindah ke alam barzakh, karena kita semua akan berpindah. Bumi ini bukan milik kita dan bukan rumah kita, di bumi ini tidak ada yang abadi, maka apa yang telah kita persiapkan untuk kehidupan kita kelak di alam barzakh.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diantara perbuatan para salafussalih, perbuatan mereka adalah memperbanyak dzikir dan memperbnyak ibadah. Seperti mereka membeli kain kafan kemudian mereka memakai kain kafan itu sebagai sajadahnya, jadi nanti jika dikafanai dengan kain kafan itu sudah ada keberkahan dengan ibadah dan dzikirnya, sebagian dari mereka sudah menggali kuburan dan mereka membaca Al qur'an di kuburnya itu. Sebagaimana sayyidah Rabi'ah Al 'Adawiyah Alaiha rahmatullah, seorang wali Allah dari kaum wanita yang termasyhur, beliau menghatamkan 7000 kali Al qur'an di dalam kuburnya sebelum ia wafat, ketika sampai kabar ini kepada Al Habib Musthafa Al Muhdhar 'alaihi rahmatullah maka ia pun menghatamkan Al qur'an 8000 kali di dalam kuburnya, demikian keadaan para shalihin. Mereka selalu berdoa untuk ummat, sebagian mereka tidak terlihat di atas mimbar, sebagian hanya diam saja, namun mereka terus berdoa memohonkan ampunan dan hidayah untuk ummat, dan mereka lah paku-paku penjaga datangnya musibah kepada ummat, semakin sedikit para shalihin maka semakin banyak musibah yang akan datang, karena semakin sedikit para pendoa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari:

يَذْهَبُ الصَّالِحُوْنَ , الأَوَّلُ فَاْلَأوَّلُ , وَ يَبْقَى حَفَالَة كَحَفَالَةِ الشَّعِيْرِ وَ التَمْرِ , لَا يُبَالِيْهِمُ اللهُ باَلَةً

Satu persatu orang-orang shalih itu wafat dan meninggalkan bumi, dan jika tidak ada lagi shalihin maka tersisalah bekas atau sampah yang tidak berarti di mata Allah yang mana Allah tidak lagi memperdulikan keadaan mereka. Al Imam Ibn Hajar Al 'Asqalani berkata di dalam kitab Fathul Bari bisyarah Shahih Al Bukhari bahwa maksud hadits ini adalah bahwa para shalihin itu selalu berdoa untuk memohon rahmat kepada Allah maka Allah pun menyayangi ummat yang ada di sekitar mereka karena selalu didoakan, tetapi jika para pendoa kepada Allah telah tiada, dan orang-orang yang cinta dan rindu kepada Allah telah sirna, majelis-majelis dzikir semakin sedikit atau bahkan sirna, maka tidak ada lagi yang Allah perdulikan karena tidak ada lagi yang menyeru Allah , dan Allah biarkan saja musibah atau kenikmatan yang terjadi kepada mereka karena tiada lagi yang peduli dengan Allah.

Hadirin hadirat, telah wafat Al 'arif billah Al Habib Ali bin Ja'far Al 'Aidarus 'alaihi rahmatullah, beliau adalah teman seperguruan dari wali quthub Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad As Saggaf , ayah beliau Al Habib Ja'far Al 'Aidarus adalah guru daripada Al Habib Abdurrahman As Saggaf. Tepat setelah 40 hari wafatnya Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad As Seggaf, maka Al Habib Ali bin Ja'far Al 'Aidarus wafat di Batu Pahat Johor Malaysia. Beliau adalah seorang yang sangat rendah diri dan tawadhu', dan saya dulu sering berkunjung ke rumah beliau dan rumah beliau kecil, yang tidak menampung 30 orang, setengah ruang tamu telah dipenuhi botol yang berisi air untuk meminta doa beliau, dan setengah ruang tamu lagi dipenuhi oleh orang yang berziarah kepada beliau. Dan 2 hal yang paling menonjol dari budi pekerti beliau yaitu, ketika ada tamu yang datang di waktu makan maka ia tidak akan diizinkan pergi kecuali makan terlebih dahulu, dan tamu selalu yang dimintai doa, beliau jarang sekali mau berdoa tetapi justru beliau meminta tamunya yang berdoa dan jika tidak mau berdoa maka ia tidak akan diizinkan untuk pulang, demikian akhlak Al Habib Ali bin Ja'far Al 'Aidarus . Hadirin hadirat, semua para al 'arif billah khususnya para habaib ki ta jika mereka ke Malaysia mereka pasti berkunjung ke Malaysia pasti mereka berkunjung ke Batu Pahat kediaman Al Habib Ali bin Ja'far Al 'Aidarus diantara mereka adalah As sayyid Muhammad bin Alwy Al Maliki, Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad 'alaihi rahmatullah, Al Habib ibn Hasan As Syathiri , Al Habib Salim bin Abdullah As Syathiri, Al Habib Zein bin Ibrahim Sumaith Madinah, dan guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad Al Hafizh, mereka semua jika ke Malaysia pasti berkunjung kepada Al Habib Ali bin Ja'far al 'Aidarus. Beliau adalah seorang al 'arif billah yang tidak ketahuan, yang banyak berdoa dan bermunajat, dan jasa beliau sangat besar bagi Majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di awal-awal guncangan dakwah dia awal tahun 2002 di saat itu saya sering berkunjung kepada beliau, dan saya berkata dalam hati bahwa saya mempunyai hutang besar sedangkan saya tidak mampu membayar hutang, dan hutang terus menumpuk dan kemudian saya datang kepada Al Habib Ali untuk mengadu dan memohon doa supaya saya bisa menyelesaikan hutang saya, dan ketika saya datang tamu juga sangat ramai maka saya tidak jadi berbicara dan saya diam saja, dan setelah saya keluar dari rumah beliau saya katakan di dalam hati : " Wahai Allah, hutang saya kutitipkan kepada Al Habib Ali bin Ja'far Al 'Aidarus, karena saya tidak mampu lagi untuk menanggungnya", maka Al Habib Ali memanggil salah seorang yang keluar bersama saya dan berbicara 4 mata bersama beliau, maka orang itu datang kepada saya dan bertanya: " kamu punya hutang ya?", saya berkata: " bagaimana anda tau?", dia menjawab: " tadi Al Habib Ali memanggil saya dan mengatakan bahwa kamu punya hutang dan beliau meminta saya untuk melunasi hutang kamu semuanya", Subhanallah. Di saat hampir hancurnya Majelis Rasulullah beliau lah yang mendukung kita dengan doa dan munajatnya. Dan pada hari Kamis sore tanggal 13 Mei 2010 beliau wafat, tepat 40 hari setelah wafatnya Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad As Saggaf, dan malam ini kita akan melakukan shalat ghaib untuk beliau, dan jamaah yang tidak punya wudhu' maka cukup berdiri saja dan ikut berdoa, dan yang ada wudhu' ikut yntuk shalat ghaib, seperti biasa tidak perlu mundur bershaf-shaf karena shalat jenazah tidak ada rukuk dan sujudnya.

Mari kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah menjaga para shalihin kita, menjaga usia mereka, mereka para pendoa siang dan malam, para pendukung dakwah yang tidak terlihat, mereka bermunajat dengan air mata di malam hari terus membantu dakwah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sehingga dakwah menjadi maju dan terus maju, tanpa diketahui justru karena keberkahan doa merekalah yang membuat kemajuan dakwah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Semoga Allah menjaga para shalihin, para ulama' kita dan para orang tua kita, Allah panjangkan usia mereka, Allah berikan kesembuhan dan 'afiyah untuk mereka, dan semoga Allah menjaga permukaan bumi yang semkin hari semakin sepi dengan dari para shalihin, beban semakin berat, karena beban dakwah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diwariskan kepada para shahabat dan merupakan beban yang sangat berat dan dipikul beramai-ramai, dan jika satu wafat maka beban akan semakin berat bagi yang lainnya, demikian dari zaman ke zaman hingga zaman sekarang ini, para shalihin dan para pejuang dakwah yang betul-betul memangku dakwah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, jika satu mata rantai terlepas maka akan mulai berguncang dan beban semakin berat bagi yang lainnya. Kita bermunajat agar Allah munculkan generasi shalihin, generasi ahli dzikir, generasi para wali Allah, generasi para ulama', generasi yang berakhlak mulia, semoga Allah memakmurkan mejelis-majelis dzikir dan menyingkirkan musibah, dijauhkan dari segala bencana alam di seluruh wilayah muslimin di barat dan timur,,

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
Sumber : MR

Rabu, 05 Desember 2018

Kerja Bernilai Ibadah

Kalam

Habib Abdullah bin Husein bin Thahir

Selama di dunia, mau tak mau kita harus berusaha terlebih dahulu untuk memperoleh kebutuhan hidup. kita tidak boleh berpangku tangan saja sembari mengharap belas kasihan orang lain. Dalam islam, orang yang memberi lebih terhormat daripada orang yang menerima. Seorang mukmin yang tegar dan mampu mandiri lebih utama daripada seorang mukmin yang lemah dan selalu menggantungkan nasibnya kepada orang lain.

Anggapan bahwa islam adalah ajaran yang cenderung mengajak orang bermalas-malasan adalah anggapan yang salah. Justru islam melalui al-Qur’an dan hadis-hadis memotivasi umatnya agar  menjadi manusia pekerja keras dan pantang menerima belas kasih orang lain. Sejarah menyebutkan bahwa para nabi dan rasul aktif bekerja. Ada yang menjadi petani, pengembala, tukang kayu dan beragam profesi lainnya. Tokoh-tokoh penyebar agama islam di Indonesia pun adalah ulama-ulama yang ulet berniaga di samping kegigihan mereka berdakwah.

Bekerja bisa bernilai ibadah dan bahkan pahalanya melebihi ibadah-ibadah sunnah apabila didasari dengan niat baik serta dilakukan sesuai syari’at. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pola kerja sesuai tuntunan Rasulullah Saw. Dengan bekerja secara benar, niscaya kita mendapatkan keuntungan ganda, materi dunia dan pahala di akhirat. Ibarat sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Mari kita simak penuturan al-Imam Habib Abdullah bin Husein bin Thahir al-‘Alawi tentang cara bekerja yang baik dan berkah berikut ini,

“Ketika kalian hendak memasuki dunia kerja, persiapkanlah niat-niat yang baik terlebih dahulu. Mencari rejeki yang halal adalah wajib bagi setiap insan muslim. Untuk itu, niatkanlah di dalam hati bahwa tujuan kalian bekerja adalah untuk mendapatkan rejeki halal yang dapat menunjang kehidupan agama kalian, menjaga martabat kalian serta keluarga kalian agar tidak meminta-minta kepada orang lain juga untuk menghindarkan diri kalian dari sikap ingin memiliki hak-hak orang lain.

Akan tetapi, di tengah-tengah kesibukan kerja, janganlah kalian melalaikan urusan akhirat. Luangkan waktu untuk mempelajari ilmu syari’at yang diwajibkan kepada kalian, laksanakan salat lima waktu dengan berjama’ah, jagalah keistiqamaan kalian dalam membaca wirid-wirid.

Allah Swt berfirman,

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

‘Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.’

Selanjutnya Allah Swt mengingatkan,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.

Pelajarilah ilmu yang berkaitan dengan bidang kerja kalian, agar kalian dapat mengambil sikap yang benar dan tidak merugikan orang lain. Sehingga kalian selamat dari perbuatan dosa dan maksiat.

Hindarilah cara kerja yang tidak benar dan menyalahi aturan syari’at. Sebab harta yang dihasilkan dengan cara tersebut adalah haram. Harta haram hakikatnya menjijikkan dan akan lenyap dari tangan pemiliknya dengan cepat. Hal itu telah terbukti dan pasti akan dirasakan oleh mereka yang melakukannya.

Sesungguhnya ibadah yang dilaksanakan oleh orang yang memakan barang haram atau memakai baju yang haram takkan diterima oleh Allah Swt. Penyusun Zubad menggambarkan,

‘ Dan ketaatan dari seseorang yang memakan barang haram,

Adalah semisal bangunan yang didirikan diatas ombak lautan.

Dalam hadis disebutkan bahwa orang yang memakan barang haram, maka sekujur tubuhnya akan mengerjakan kemaksiatan, baik ia menghendakinya ataupun tidak. Sebuah kata bijak berbunyi, “Makanlah semua yang kalian inginkan, niscaya seperti jenis makanan kalian itulah bentuk amal perbuatan kalian.”

Kemudian manakala kalian dikarunia harta yang halal, pergunakanlah dengan tata cara dan niat yang baik. Makanlah secukupnya dan jangan sampai terlalu kenyang. Sebab perut yang dipenuhi dengan makanan sekalipun halal akan menjadi pemicu perbuatan-perbuatan nista. Bisa dibayangkan, bagaimana jika dipenuhi dengan makanan yang haram.

Rasulullah Saw mewartakan, “Tiada wadah yang penuh yang lebih jelek daripada perut. Sebenarnya cukup bagi manusia beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika memang menghendaki lebih, maka yang layak adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiganya lagi untuk minum, dan sepertiga yang terakhir untuk nafasnya.” Disebutkan pula bahwa kebanyakan penyakit penyebabnya adalah kekenyangan perut.

Ketahuilah, sesungguhnya harta yang sedikit namun halal lebih baik dan lebih mendatangkan berkah daripada harta melimpah namun haram atau syubhat.

Apabila kalian telah mendapatkan rejeki yang sekiranya mencukupi kebutuhan kalian di waktu itu , makaqana’ah (merasa cukup)-lah dengannya lalu bersyukurlah kepada Allah serta jangan mengharapkan yang berlebihan untuk masa yang akan datang.

Janganlah kalian bersikap tamak dan selalu mengharap lebih, sehingga tubuh dan hatimu akan kecapaian karenanya. Asal tahu saja, sesungguhnya takkan sampai kepada kalian kecuali rejeki yang telah ditakdirkan untuk kalian.

Ketahuilah, sesungguhnya nikmat-nikmat Allah yang dikaruniakan kepada kalian yang bukan berupa harta benda jauh lebih besar daripada kenikmatan yang berupa harta benda.

Hati-hatilah, jangan pernah menipu, berkhianat ataupun berbohong dalam setiap pekerjaan kalian. Karena semua tindakan itu memancing amarah Allah Swt dan menghapus keberkahan dari jerih payah kalian. Dasarilah segala urusan pekerjaan kalian dengan sikap jujur dan nasihah. Keluarkan semua hak yang diwajibkan dalam harta kalian seperti zakat, pelunasan utang, serta nafkah-nafkah yang wajib dengan senang hati dan lapang dada.”

Dalam nasehat-nasehatnya di atas, Habib Abdullah bin Husein bin Thahir menekankan bahwa tujuan bekerja adalah untuk mendapatkan rejeki dari Allah Swt yang bisa mencukupi kebutuhan keseharian kita dan bukan untuk mencari kekayaan. Adapun yang kita ketahui sekarang ini, orang-orang bekerja untuk menumpuk kekayaan. Sehingga tindakan saling tipu, saling khianat dan trik-trik kotor lainnya mewarnai dunia usaha kita.

Sumber:Forsan salaf

Senin, 12 November 2018

MENGENAL IBLIS

Dikisahkan Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas :

       Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku.“

      Rasulullah bersabda: ”Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya.” Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai,Rasulullah”

     Nabi menahannya: ”Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperin-tahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
      Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapa 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. salam untukmu para hadirin…” Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?” Iblis menjawab: “Wahai Muham-mad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.” “Siapa yang memaksamu?“ “Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata: “Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri,beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.” oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

   Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?” Iblis segera menjawab: ” Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?” “Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.” “lalu siapa lagi?” “Orang Aliim dan wara’ (hati-hati terhadap barang yang haram dan subhat)“

” Lalu siapa lagi?”“Orang yang selalu bersuci.”“Siapa lagi?” “Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitan-nnya kepda orang lain.” “apa tanda kesabarannya?” ” Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang-orang yang sabar.” “Selanjutnya apa?” “Orang kaya yang bersyukur.” “apa tanda kesyukuran-nya?” “Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya .”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?” “Ia tidak pernah menu-rutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?” “Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. “
“Usman bin Affan?” “Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya .”
“Ali bin Abi Thalib?” ”Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”“aku merasa panas dingin dan gemetar.“ ”Kenapa?”“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya satu derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.” ”Jika ia berhaji?” ”Aku seperti orang gila.“ “Jika ia membaca al-Quran?” “Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.” ”Jika ia bersedekah?” “Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.” “mengapa bisa begitu?“ “sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

”apa yang dapat mematahkan pinggangmu?” “suara kuda pe-rang di jalan Allah.” “Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?” “taubat orang yang bertaubat.” ”apa yang dapat membakar hatimu?” ”istighfar di waktu siang dan malam.” “Apa yang dapat mencoreng wajahmu?” “sedekah yang diam - diam.“ “Apa yang dapat menusuk matamu?” “Shalat fajar.” “Apa yang dapat memukul kepalamu?“ “Shalat berjamaah .” “Apa yang paling mengganggumu?” “Majelis para ulama.”
”bagaimana cara makanmu?” “dengan tangan kiri dan jariku.” “dimanakah kau menaungi anak- anakmu di musim panas?” “di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa teman-mu wahai Iblis?” “Pemakan riba.” “Siapa sahabatmu?” “Pezina.” “Siapa teman tidurmu?” “Pe-mabuk” “Siapa tamu-mu?“ “Pencuri.” “Siapa utusan-mu?”“Tukang sihir.” “Apa yang membuatmu gembira?” “Bersumpah dengan cerai.” ”Siapa kekasihmu?“ ”Orang yang meninggalkan shalat jumaat“ “Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?“ “orang yang meninggalkan shalat-nya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadap-an Orang Yang Ikhlas

     Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
      Iblis segera menimpali: ”tidak, tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir..

Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.
Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurut-mu?” “Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”

Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak - Anaknya

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
   Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak-anak muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk menggangu wanta-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beber-kan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaithan juga berkata, ”keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya. mereka, anak-anakku selalu meyusup dan berubah lari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyem-bah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

Cara Iblis Menggoda

     Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa ber-sumpah dengan berdusta, ia keka-sihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu ke-gembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil menga-lahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’ Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras. jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedanga aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’ Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menja-dikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”

10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT

    “berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?” “10 macam” “apa saja?”
Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (Q.S. 17 Al Israa' 64)

Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. akujuga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan. Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Qur’anku. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah berfirman: Sesungguhnya pem-boros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. 17 Al Israa' 27)
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, “silahkan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : “wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.”

jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun. sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat : Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (Q.S. 11 Huud 118-119)

juga membaca, ” Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (Q.S. 33 Al Ahzab 38)

juga membaca, ” Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (Q.S. 33 Al Ahzab 38)

Iblis lalu berkata: ” wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin pendudk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk-mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”

Sumber :http://www.wongsantun.com/search/label/Artikel

Senin, 27 Agustus 2018

Tawassul Habib Ahmad Bin Abdurrahman Assegaf

ﺍﻟﺘَّﻮَﺳُّﻞُ
ﺍﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﺍﺑﺪﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺍﻟﺴﻘﺎﻑ

ﺇِﻟَﻬِﻰ ﺑِﺠَﺎﻩِ ﺍْﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﻭَﺍْﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔ ﻭَﺑِﺎْﻷَﻭْﻟِﻴَﺎﺀِﺟُﺪْﻟَﻨَﺎﺑِﺎْﻹِﺟَﺎﺑَﺔِ
Ya Allah dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat
Dan dengan karomah para Wali terimalah permohonan kami

ﺇِﻟَﻬَﻰِ ﺗَﻮَﺳَّﻠْﻨَﺎﺑِﻘُﺮْﺁﻧِﻚَ ﺍْﻟﻜَﺮِﻳْﻢ ﺗُﻨَﻮِّﺭْﺑَﺼِﻴْﺮَﺗِﻰ ﻭَﺳَﻤْﻌِﻰ ﻭَﻣُﻘْﻠَﺘِﻰ
Ya Allah dengan perantara Kitab-Mu Al-Qur'an yang mulia
Aku mohon terangilah hatiku, pendengaranku dan mataku

ﻭَﺗُﻠْﻬِﻤُﻨِﻰ ﺭُﺷْﺪِﻯ ﻭَﺗَﺮْﺯُﻗُﻨِﻰ ﻋِﻠْﻢَ ﺍْﻟ ﻳَﻘِﻴْﻦِ ﺗُﻮَﻓِّﻘْﻨِﻰ ﻟِﺤُﺴْﻨﻰِ ﺍْﻟﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ
Dan Ilhamilah aku kebenaran dan berilah aku ilmu
Yakin serta taufiq agar aku dapat beribadah dengan sebaik-baiknya

ﺑِﺄَﺳْﻤَﺂﺋِﻚَ ﺍْﻟﺤُﺴْﻨﻰَ ﺗَﺠُﻮْﺩُ ﺑِﺘَﻮْﺑَﺔِ ﻧَﺼُﻮْﺡٍ ﺗَﻐْﻔِﺮُﻟِﻰ ﺫُﻧُﻮْﺑِﻰ ﻭَﺯَﻟَّﺘِﻰ
Dengan Asmaul Husna-Mu Ya Allah berilah aku taubat
Yang sebenar-benarnya, yang dapat mengampuni semua dosa dan kesalahanku

ﻭَﺗَﻨْﻈُﺮُﻧِﻰ ﻓِﻰ ﻛُﻞِّ ﺣَﺎﻝٍ ﻭَﻟﻤَﺤَﺔٍ ﺗُﻨَﺠِّﻰ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﻫَﻮْﻝِ ﻳَﻮْﻡِ ﺍْﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
Dan pandanglah aku dengan pandangan Rahmat-Mu setiap waktu dan kejapan mata
Dengan Asma-Mu Ya Allah selamatkanlah aku dari huru-hara hari kiamat

ﻭَﺑِﺎﻟْﻤُﺼْﻄَﻔَﻰ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮْﻝِ ﺗَﺸْﺮَﺡُ ﻟِﻰ ﺻَﺪْﺭِﻯ ﺗُﻴَﺴِّﺮُﻟِﻰ ﺃَﻣْﺮِﻯ ﻭَﺗَﻜْﺸِﻒُ ﻛُﺮْﺑَﺘِﻰ
Dan dengan kebesaran Nabi yang terpilih Nabi Muhammad Rosululloh lapangkanlah dadaku
Mudahkanlah urusanku dan lepaskanlah kesukaran dan kesulitanku

ﻭَﺑِﺎْﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ ﻭَﺍْﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﺍْﻟﻜِﺮَﺍﻡْ ﺗُﺤَﻘِّﻖُ ﺑِﺎﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻭَﺇِﺩْﺭَﺍﻙِ ﻏَﺎﻳَﺘِﻰ
Dan dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat yang Mulia
Kuatkanlah aku untuk bertaqwa dan untuk mencapai tujuanku

ﻭَﺑِﺎْﻷَﻭْﻟِﻴَﺎﺀِ ﺗُﻠْﺤِﻘُﻨِﻰ ﺑِﻬِﻢْ ﻭَﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻰ ﻭَﺷِﻴْﻌَﺘِﻰ ﻭَﻋَﺸِﻴْﺮَﺗِﻰ
Dengan kebesaran mereka dan karomah para Wali pertemukanlah aku dengan mereka,
Dan juga keturunanku, para pengikutku dan keluargaku

ﻭَﺗَﺼْﺮِﻑُ ﻋَﻨِّﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﺮٍّ ﺑِﺤَﻘِّﻬِﻢْ ﻭَﺷَﺮًّﺍﻟِﺬِﻯ ﺷَﺮٍّ ﻣِﻦِ ﺍﻧْﺲٍ ﻭَﺟِﻨَّﺔِ
Dengan kemuliaan mereka, hindarkanlah aku dari segala kejahatan
Dan kejahatan-kejahan, baik yang disengaja dari manusia maupun jin

ﺑِﻔَﻀْﻠِﻚَ ﺑَﺸِّﺮْﻧِﻰ ﺑِﺤُﺴْﻦِ ﺍْﻟﺨَﻮَﺍﺗِﻢِ ﻭَﺑِﺎﻟﺮَّﺣْﻤَﺔِ ﺍﺩْﺧِﻠْﻨِﻰ ﺑِﺪَﺍﺭِﺍْﻹِﻗَﺎﻣَﺔِ
Dengan karuniaMu Ya Allah, gembirakanlah aku dengan mati Khusnul Khotimah,
Dan dengan rahmatMu, masukanlah aku kedalam surgaMu yang abadi

ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻤَﻮْﻟَﻰ ﺻَﻼَﺓٌ ﻭَﺗَﺴْﻠِﻴْﻢٌ ﻭَﺭِﺿْﻮَﺍﻥُ ﺍِﺳْﺘَﺠِﺐْ ﺇِﻟَﻬِﻰ ﻣُﻨَﺎﺟَﺎﺗِﻰ
Semoga Allah memberikan Rahmat, salam sejahtera kepada mereka
Dan juga keridhoan-Nya terimalah do'aku ini Ya Allah.....

Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir Bin Ali bin Umar bin Segaf bin Muhammad bin Thoha bin Umar bin Thoha bin Umar Ash-shofi bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Sayyidina Syekh Al-Imam Al-Qutb Abdurrahman Assegaf bin Syekh Muhammad Maula Ad-Dawilayh bin Syekh Ali Shoibud Dark bin Sayyidina Ali bin Sayyidina  Al-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Sayyidina Al-Imam Al-Faqih Al Muqaddam Muhammad bin Sayyidina Ali bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib Marbat bin Sayyidina Al-Imam Kholi Qosam bin Sayyidina Alwi Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib As-Shouma'ah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Shohib Aml bin Sayyidina Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina Al-Imam Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al-Imam Ja'far As-Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Al-Imam As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Al-Husein bin Fatimah Az-Zahra binti RASULULLAH SAW

Jumat, 18 Mei 2018

Makna kerasnya hati, obati dengan hadir di Majlis Taklim.


-imam Lukman alhakim berkata kepada anaknya :
Wahai anakku duduklah/hadirilah majelis ulama’ dan dengarlah ucapan hukama'.

Sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana Allah menghidupkan bumi yang tandus dengan turunnya hujan. 

: المنهج السوي

Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan penyakit,obat dan kesembuhan itu?

Yang dimaksud penyakit adalah perbuatan dosa,

Sedangkan obat nya adalah membaca istighfar,

Dan kesembuhannya adalah bertaubat kepada Allah swt dan tidak mengulanginya kembali.

(Al_Imam Robi' Bin Haitsam

: Kerasnya hati itu bukan hanya karena tidak terima di berikan nasehat kepada dirinya,tetapi kerasnya hati tatkala engkau melihat saudaramu bermaksiat engkau tidak iba dan tidak mendoakan kebaikan untuknya.

Doa Bulan Sya'ban . Hati2lah dalam Pergaulan...

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

- Hati-hati kalian janganlah berteman dengan orang yang tidak sesuai syariat. Karena aku melihat rusaknya seseorang adalah kerana pengaruh pergaulan dengan mereka.

[Imam Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsy ‎رحمه الله تعالى]

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

- Sungguh, kami telah melihat beberapa kaum lebih memilih bagian mereka yang disegerakan (di dunia) daripada yang diakhirkan (di akhirat). Akhirnya, mereka menjadi hina, binasa, dan terkenal (keburukannya).

[Imam Hasan Al-Bashri رحمة الله تعالى

Doa Sya’ban yang masyhur adalah doa yang agung faedahnya. Didalamnya banyak faedah yang agung dan doa yang mulia. Sebagian doa datang dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Doa tsb dibaca pada malam Nishfu Sya’ban. Dekat dengan Maghrib lebih bagus. Doa tsb dikumpulkan oleh Sayyidunaa Barakatul Wujuud Wa ‘Umdatul Muhaqqiqiin wa Haawi Asraari Abaa`ihiishshaalihiin Al Arif Billaah Quthbuzzamaan Assayyid Asysyariaf Badruddin Asysyaikh Al Hasan bin Al Quthb Abdullah bin Ba’alawi Al Haddaad, Nafa’a Bihii wa Bi’uluumihii, Amin

سْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِاَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرمَانِيْ وَتَقْتِيْرَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَاب. إِلَهِيْ بالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُاَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْءٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِي بِهِ، أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا، أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ، أَوْ فَضْلٍ تَقْسِمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.اَللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا مِنَ الشِّرْكِ بَرِيًّا، لَا كَافِرًا وَلَا شَقِيًّا، وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اَللَّهُمَّ امْلأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Makna Keberanian


۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

- Orang yang paling bahagia  adalah orang yang istiqomah di dalam amal baik.

[Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir  ۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

- Keberanian bukan hanya melibatkan berdiri dan berbicara benar tanpa rasa takut.
termasuk duduk dan mendengar tanpa kesombongan kepada orang lain yang bercakap benar.

[Habib Ali Zaenal Abidin Abdurrahman Al-Jufri حفظه الله تعالى

Dalam usul peperangan apabila mana-mana musuh dapat ditawan, maka perkara yang pertama sekali yang akan dilakukan ialah merampas senjatanya. Begitulah juga apabila syaitan dapat menawan manusia, maka syaitan pertama sekali akan melalaikan manusia daripada mengingati Allah Taala.

Firman Allah Taala yang maksudnya:
“Syaitan telah menguasai mereka lalu melalaikan mereka daripada mengingati Allah Taala.” (Surah Mujadalah : 19)

[Syeikh Zulfiqar Ahmad Damat Barakatuhu]

Selasa, 24 April 2018

NASIHAT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI TENTANG RIDHA

NASIHAT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI TENTANG RIDHA

"Kalian harus senantiasa ridha kepada Allah Azza wa Jalla dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan baik maupun buruk, sehat ataupun sakit, kaya maupun miskin, dan dalam keadaan sukses ataupun gagal. Aku tidak melihat obat yang baik bagi kalian selain berserah diri kepada-Nya,

Jika Allah menakdirkan sesuatu bagi kalian, janganlah takut. Janganlah mengeluh kepada selain-Nya, sebab itu justru bisa menyebabkan bencana bagi kalian, Tenang dan diamlah! Jika kalian ridha, Dia akan mengubah kesusahan kalian menjadi kebahagiaan!"
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani

Allahuma sholi 'ala sayidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'ala 'alihi wa shohbihi wa salim

Senin, 23 April 2018

Prasangka Baik dan Makna Mencintai

Al-Imam asy-Syafi'i ra berkata :

"Barangsiapa yang menginginkan khusnul khatimah dipenghujung umurnya,maka hendaknya ia berprasangka baik kepada semua manusia"

- Jagalah harta bendamu dengan mengeluarkan zakat, dan angkatlah kesusahanmu dengan mendirikan solat.

[Sayyidina Ali Bin Abi Thalib كرم الله وجهه]
- sifat menahan kemarahan adalah lebih mulia daripada membalas dendam.

[Sayyidina Ali Bin Abi Thalib كرم الله وجهه]

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

- Disana ada seseorang yang selalu mencari kesalahanmu agar bisa menjadi alasan baginya untuk menjauh darimu. Dan ada pula diantara mereka yang senantiasa menjadikan matanya buta akan kesalahanmu kerana dia tak pernah mau untuk jauh darimu. Mereka para pecinta akan menganggap semua yang datang dari sang kekasih adalah hal yang terindah, meski terkadang menurut orang lain itu adalah musibah.

[Habib Ali Zaenal Abidin Alkaff]

Menjaga HATI dan LIDAH

-jika dirimu rasa tak senang hati krn tak dihormati dlm majlis, ia menandakan dlm hati mu masih ada takbur,"

Suka dihormati dan dipuji manusia menunjukkan hatimu masih cinta dunia, bagaimana ibadah mu boleh suci sampai pada Allah sedangkan dlm hati mu penuh busuk dgn kotoran dunia.

Imam Ghozali
"Orang beriman akan merasa bahagia ketika melihat orang lain mendapat anugerah dan kebahagian. Sebaliknya, ia bersedih ketika mereka ditimpa bencana atau kesulitan. Ia merasa seakan-akan telah menjadi bahagian mereka dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Ia seakan-akan terlibat dalam kehidupan mereka meskipun apa yang mereka alami tidak terkait dengan kehidupan pribadinya.

(iman al-Ghazali Ra)
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

- Berapa ramai nanti orang yang akan di lempar  ke dalam api neraka jahanam dengan sebab kejelekan yang telah dibuat oleh lidah mereka.

[Imam Al-Ghazali ‎رحمه الله تعالى]

Manfaat Makanan Halal dan Pilihlah ketentuan Allah SWT

Manfaat Makanan Halal

Nasehat Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad


Diantara manfaat makanan halal adalah:

> Menyinari hati dan melembutkannya.

> Menyebabkan adanya rasa takut kepada Allah SWT dan khusyu' kepada-Nya.

> Memberikan semangat dan motivasi pada anggota tubuh untuk berbuat ketaatan serta beribadah kepada-Nya.

> Menumbuhkan sikap zuhud terhadap dunia dan kecintaan pada akhirat.

> Penyebab diterimanya amal-amal shaleh kita.

> Penyebab dikabulkannya doa doa kita.

Berkata Sayyiduna 'Umar bin khottob Ra : " Andai disodorkan ketentuan-ketentuan manusia agar dia/manusia itu sendiri yang memilihnya, niscaya aku akan memilih ketentuan yang ALLAH SWT pilihkan untuk manusia tersebut ...

Senin, 16 April 2018

Menangisi Jenazah


BOLEH MENANGISI JENAZAH, ASAL TIDAK MERATAPI

Luthfi Bashori

Menangis karena sedih ditinggal wafat salah satu keluarga atau orang yang dicintai hingga melelehkan air mata itu hukumnya boleh, asalkan tidak meratap-ratap atau meraung-raung apalagi hingga merobek baju maupun menyakiti badan sendiri, sebagaimana yang lazim disebut Niyahah seperti yang sering diperagakan oleh kaum Syiah. Sedih menangisi jenazah hukumnya boleh, sedangkan Niyahah itu hukumnya haram secara mutlak.

Sy. Abdulllah bin Umar RA memberitakan, ketika Sy. Sa’ad bin Ubadah RA jatuh sakit, Rasulullah SAW mengunjunginya bersama Sy. Abdurrahman bin Auf RA, Sy. Sa’ad bin Abi Waqqash RA, dan Abdullah bin Mas’ud RA. Sewaktu Nabi SAW dan para shahabat sampai di sana, Sa’ad sedang pingsan.

“Apakah sudah meninggal?” Tanya Nabi Muhammad SAW.

“Belum, wahai Rasulullah.”

Maka Nabi Muhammad SAW menangis. Melihat beliau menangis, para shahabat pun turut menangis.

“Tahukah kaliah?” tanya Rasulullah SAW. “Sesungguhnya Allah tidak menyiksa seseorang karena menangis dan tidak pula karena bersedih hati. Akan tetapi, Allah akan menyiksa karena ini (beliau menunjuk lidahnya) atau memberi rahmat karenanya.” (HR. Muslim).

Menangisi jenazah secara wajar itu sangatlah manusiawi dan menandakan dirinya masih punya hati, punya rasa iba serta berprikemanusiaan. Hati yang lembut, tentu akan merasakan kesedihan saat ditinggal wafat oleh orang-orang yang dicintainya.

Berbeda dengan orang yang hatinya mati, perangainya keras, jiwanya kering keimanannya tipis, maka tidak ada yang dapat mengingatkan dirinya bahkan oleh peristiwa kematian keluarga dekatnya sekalipun. Orang-orang yang seperti ini agak sulit diharapkan kebaikannya.

Sy. Usamah bin Zaid RA menceritakan bahwa pada suatu hari ketika para shahabat bersama-sama Nabi SAW, datanglah seorang suruhan putri beliau (Zainab) yang mengabarkan bahwa anak dari putrinya itu (cucu Nabi SAW) maninggal dan meminta beliau datang.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pulanglah kamu, sampaikanlah padanya bahwa kepunyaan Allah jualah yang telah diambil dan diberikan-Nya, segala sesuatu telah di tetapkan Allah ajalnya.”

Beberapa waktu kemudian, orang suruhan itu datang lagi, “Dia (Zainab) benar-benar sangat mengharapakan kesudian Rasulullah SAW menjenguknya.”

Pergilah Nabi SAW beserta para shahabatnya, antara lain Sy. Sa’ad bin Ubadah dan Mu’adz bin Jabal, serta Usamah bin Zaid. Sesampai di rumah Zainab, seseorang memberikan jenazah anak Zainab itu kepada beliau. Seketika napas beliau tersengal-sengal seperti seorang kelelahan. Air mata beliau pun tak terbendung lagi.

“Mengapa begini, wahai Rasulullah?” Tanya Sa’ad

Nabi Muhammad SAW menjawab, “Ini adalah rahmat yang dijadikan Allah dalam hati setiap hamba-Nya yang pengasih.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Sy. Anas RA menceritakan, “Aku menyaksikan jenazah seorang putri Nabi SAW dimakamkan. Rasulullah SAW duduk di sisi kuburannya, dan aku melihat baliau mencucurkan air mata.” (HR. Al-Bukhari).

Begitulah salah satu amaliyah Nabi Muhammad SAW yang sekaligus dapat dicontoh oleh umat Islam. Tentu sangat berbeda dengan Niyahah atau ratapan terhadap jenazah yang dilarang oleh beliau SAW.

Sy. Ummu Salamah RA  mengungkapkan, ketika suaminya (Abu Salamah RA) meninggal, ia berujar, “Aku ini orang asing, (suamiku) meninggal pula di negeri asing. Akan kuratapi dia sepuas-puasnya supaya menjadi buah bibir orang.”

Sewaktu ia bersiap-siap akan meratapi suaminya, kata Sy. Ummu Salamah RA, datanglah seorang wanita dari dusun yang menawarkan diri menolongnya meratap. Akan tetapi datang Rasulullah SAW menghampirinya dan bersabda, “Apakah kamu ingin memasukkan kembali setan ke rumah ini, padahal Allah telah mengeluarkannya dari sini?”

Nabi SAW mengulangi sabdanya sampai dua kali. Mendengar itu, Sy. Ummu Salamah RA tidak jadi meratap. (HR. Muslim).

Seperti juga riwayat Sy. Ibnu Abbas RA, beliau menuturkan, bahwa ketika Sy. Zainab binti Rasulullah SAW meninggal dunia, para wanita menangis. Lalu Sy. Umar RA memukul mereka dengan (ujung) cambuknya.

“Sabar ya Umar,” cegah Rasulullah SAW. Lalu beliau SAW bersabda, “Takutlah kalian meraung-raung yang berasal dari setan. Sungguh jika tangisan itu sekadar mengeluarkan air mata karena kesedihan hati, maka itu berasal dari Allah dan perasaan iba. Sedangkan jika tangisan itu meraung-raung diikuti perbuatan tangan (merobek-robek baju atau memukuli diri sendiri), maka itu berasal dari setan.” (HR. Ahmad).

Jadilah Bunga Yang Mengharumi Meski ditangan Penghancur Dan Hati2 Dengan Ilmu dan Amalmu

seseorang itu berdasarkan hati dan pikirannya bukan berdasarkan keberadaan jasadnya.

Berapa banyak orang yang berapa di pengajian,tetapi hati dan pikirannya berada diluar.

Habib Abdullah Al Haddad

jadilah bunga yang memberi keharuman bahkan kepada tangan yang menghancurkannya.

Imam Ali karomalllahu wajhah Memperbaiki amalan lebih penting dari amalan itu sendiri

Menurut pandangan orang arifin yang memiliki mata hati dan keyakinan yang tajam, bahwa memperbaiki amal perbuatan lebih penting dari pada amalan itu sendiri. Karena menunaikan bentuk amalan dzahir seperti sholat, puasa, membaca al-Qur'an dan berdzikir kepada Allah Swt tanpa adanya perbaikan, penyempurnaan, peresapan makna-makna batinnya.

Seperti juga adanya rasa pengagungan, kekhusu'an dan kehadiran hati yang sudah menjadi hak Allah swt dalam menjalankan setiap ibadah serta tidak adanya tata krama yang layak dihadapan-Nya yang sesuai dengan kedudukan-Nya yang Maha Tinggi. Ketahuilah, bahwa ibadah semacam ini hanyalah susah payah belaka tanpa menghasilkan sesuatu apapun.

للامام عبدالله الحداد رضي الله عنه ،
الفصول العلمية والحكمة ؛؛ -
tiada ketenangan di dunia kecuali bagi orang2 yang bodoh.

Imam Abdullah Al Haddad

MERENUNGKAN...

Apabila engkau ingin mengetahui ilmu dan amalan yang paling bermanfaat dan penting bagimu,maka renungkan lah bahwa kelak engkau akan meninggal dunia dan engkau akan menghadap kepada ALLAH,lalu ALLAH akan menanyaimu seluruh ilmu,amal perbuatanmu dan keadaanmu ,hingga kemudian engkau akan di giring menuju surga atau nerakanya.

Imam Abdullah Al Haddad